Jatim Cettar – Kesabaran merupakan salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam Islam. Dalam Al-Qur’an, kesabaran disebutkan lebih dari 90 kali, menunjukkan betapa pentingnya sifat ini dalam kehidupan seorang Muslim.
Artikel ini akan membahas makna kesabaran, hikmah yang diperoleh darinya, serta cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Makna Kesabaran
Kesabaran dalam Islam bukan sekadar menahan emosi atau amarah, tetapi juga kemampuan untuk tetap teguh menghadapi cobaan, melaksanakan perintah Allah, dan menjauhi larangan-Nya. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
Hikmah Kesabaran
1. Mendapatkan Pahala yang Besar
Allah menjanjikan pahala tanpa batas bagi orang yang bersabar:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
2. Meningkatkan Kualitas Iman
Kesabaran menunjukkan tingkat keimanan seseorang. Dengan bersabar, seorang Muslim membuktikan keyakinannya terhadap takdir Allah.
3. Menjauhkan dari Sifat Tergesa-gesa
Kesabaran mengajarkan ketenangan hati dan pikiran sehingga seseorang dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana.
Cara Menerapkan Kesabaran
1. Berdoa dan Berdzikir
Mengingat Allah dapat memberikan ketenangan hati dan membantu seseorang tetap sabar. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk berdoa:
“Ya Allah, berikanlah aku kesabaran dan kekuatan menghadapi segala ujian.”
2. Bergaul dengan Orang-Orang yang Saleh
Lingkungan yang baik dapat memotivasi kita untuk tetap teguh dalam menjalankan agama dan bersabar dalam menghadapi cobaan.
3. Merenungkan Hikmah di Balik Ujian
Setiap ujian memiliki hikmah yang tidak selalu langsung terlihat. Dengan merenungkan ini, kita akan lebih mudah menerima takdir Allah dengan lapang dada.
Kesabaran adalah kunci keberhasilan seorang Muslim, baik di dunia maupun di akhirat. Dengan bersabar, seseorang akan mendapatkan kedamaian batin, pahala yang besar, dan keberkahan hidup. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang sabar dan selalu diridhai Allah SWT.
Penulis : M. Izzul Muttaqin