Diam Ditindas, Bersuara Dilindas

- Wartawan

Rabu, 3 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ISSUE-OPINI, Kamis, 28 Agustus 2025 menjadi tragedi berdarah yang mampu mengguncang bangsa. Seorang pengemudi ojek online yang tak bersalah harus meregang nyawa karena rusaknya pemerintahan . Korban hanya berusaha mencari rezeki, seorang Ibu menanti kepulangannya di rumah, tanpa tahu bahwa putranya telah berpulang selamanya. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar ; apa arti keamanan jika rakyat justru merasa tak aman dari aparat yang seharusnya melindungi mereka?

Oknum yang dibentuk untuk menjaga ketertiban dan mengayomi, justru menumpuk trauma dan kemarahan, saat mereka membawa senjata dan kendaraan, sementara rakyat hanya bermodal suara dan keyakinan.

Jadi siapa yang sebernarnya mereka lindungi?

Apakah sekadar permintaan maaf bisa menebus kehilangan seorang ibu terhadap anaknya, seorang kakak terhadap adiknya?

Kematian korban bukan hanya tragedi bagi keluarga, melainkan luka kolektif bagi kita semua. Melihat seorang driver ojol meninggal tragis di bawah kendaraan aparat, membuat kita semakin sadar betapa rapuhnya posisi rakyat kecil ketika berhadapan dengan kekuasaan bersenjata.

Mungkin sebagian orang akan berkata ‘ini kecelakaan’, namun sebenarnya tidak. Tragedi ini adalah cermin retak yang memperlihatkan wajah negara kita. Negara yang seolah gagap membedakan mana musuh, mana rakyat, mana yang harus dilindungi, dan mana yang harus diadili.

Tragedi ini harusnya menjadi titik balik. Negara tidak boleh lagi berdiri di seberang rakyatnya. Karena ketika rakyat takut kepada polisi, bukan lagi dihormati atau dilindungi, maka sesungguhnya kita sedang berjalan mundur sebagai bangsa.

Korban telah pergi, tetapi kisahnya tidak akan terkubur bersama jasadnya. Sebab setiap nyawa rakyat selalu berharga untuk dilindas begitu saja.

Bendera kehilangan maknanya, merah bukan lagi keberanian tapi darah rakyat yang ditumpahkan. Putih bukan lagi kesucian, tapi keluguan yang terus menerus dimanfaatkan.

Photo by Fajar Grinanda on Unsplash

Berita Terkait

Diguyur Hujan Selama 3 Jam, 17 Desa di Waru Sidoarjo Terendam Banjir
Mensospema GP Ansor Jatim Salurkan Bantuan Tali Asih
Insiden Carok di Sampang, Anisa Nizara Beri Dukungan Moral Pada Adik Korban
Bersama Ribuan Jamaah Majelis Sabilu Taubah, Gus Iqdam Doakan Khofifah Jadi Gubernur Lagi
14 Tahun Terbunuhnya Munir, Polri Didesak Bentuk Tim Khusus
2 Hari Hilang, Nelayan Tewas Mengambang di Pantai Cipalawah Garut

Berita Terkait

Rabu, 3 September 2025 - 11:34 WIB

Diam Ditindas, Bersuara Dilindas

Rabu, 25 Desember 2024 - 12:52 WIB

Diguyur Hujan Selama 3 Jam, 17 Desa di Waru Sidoarjo Terendam Banjir

Selasa, 24 Desember 2024 - 00:37 WIB

Mensospema GP Ansor Jatim Salurkan Bantuan Tali Asih

Minggu, 24 November 2024 - 05:49 WIB

Insiden Carok di Sampang, Anisa Nizara Beri Dukungan Moral Pada Adik Korban

Selasa, 3 September 2024 - 15:12 WIB

Bersama Ribuan Jamaah Majelis Sabilu Taubah, Gus Iqdam Doakan Khofifah Jadi Gubernur Lagi

Berita Terbaru

Peristiwa

Diam Ditindas, Bersuara Dilindas

Rabu, 3 Sep 2025 - 11:34 WIB