ROMANTISME KADER: WAJAR SECARA INDIVIDU, BERMASALAH SECARA STRUKTURAL

- Wartawan

Sabtu, 23 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Abd Wahid (Ketua DPM STKIP PGRI SITUBONDO) 

ISSUE, Opini. Dalam setiap organisasi kepemudaan, proses kaderisasi selalu diarahkan untuk membentuk pribadi yang matang—baik dari sisi intelektual, emosional, maupun sosial. Namun, cita-cita ideal tersebut kerap terganggu oleh persoalan yang sekilas tampak sederhana tetapi berdampak besar: romantisme antar kader. Sebagian orang bahkan menyebutnya sebagai “prostitusi kader,” bukan dalam arti fisik, melainkan ketika hubungan asmara membuat semangat berorganisasi melemah, loyalitas menurun, serta fokus perjuangan bergeser ke urusan pribadi.

Kedekatan antar kader pada dasarnya merupakan hal yang wajar. Intensitas pertemuan dalam rapat, forum diskusi, kegiatan sosial, hingga acara kebersamaan memang membuka peluang munculnya ikatan personal. Itu lumrah, karena organisasi juga merupakan ruang sosial. Akan tetapi, persoalan muncul ketika kedekatan tersebut berkembang menjadi hubungan asmara yang terlalu dominan. Energi yang semestinya digunakan untuk mengembangkan organisasi justru terkuras untuk mengurus dinamika hubungan pribadi.

Fenomena ini biasanya ditandai oleh beberapa pola. Pertama, adanya kader yang lebih mengutamakan pasangan dibandingkan organisasi, sehingga aktivitas organisasi terabaikan. Kedua, terbentuknya kelompok kecil berbasis ikatan asmara, bukan atas dasar visi dan misi perjuangan, yang akhirnya menimbulkan konflik internal. Ketiga, ketika hubungan berakhir, tidak sedikit kader yang kehilangan semangat, mundur, bahkan meninggalkan organisasi. Akibatnya, proses kaderisasi berjalan timpang dan tidak optimal.

Situasi menjadi semakin rumit ketika organisasi memilih membiarkannya, seolah-olah hal tersebut adalah sesuatu yang lumrah. Forum diskusi yang seharusnya menjadi ruang pengasahan gagasan kritis berubah menjadi arena drama personal. Padahal, organisasi kepemudaan sejatinya melatih disiplin, membangun kolektivitas, serta memperjuangkan nilai-nilai luhur. Jika kader terjebak dalam romansa berlebihan, maka yang lahir hanyalah generasi dengan orientasi rapuh.

Meski demikian, asmara antar kader tidak serta merta harus dipandang tabu. Yang diperlukan adalah penempatan pada ruang yang tepat. Organisasi yang sehat ialah organisasi yang mampu memberi ruang bagi hubungan personal, sekaligus menegakkan disiplin serta menjaga progresivitas. Dengan keseimbangan inilah, asmara tetap menjadi urusan pribadi yang tidak merusak cita-cita kolektif.

Sumber Berita : DPM STKIP PGRI SITUBONDO

Berita Terkait

Dukungan Penuh Kemenag! Essay Competition Kopri PMII Jadi Pemantik Literasi Pelajar Putri Bondowoso
PMII Rayon Rabiah Al-Adawiyah Gelar Aksi Sosial Peduli Lansia: Wujud Nyata Kepedulian Mahasiswa untuk Masyarakat Lanjut Usia
Perpecahan NU dan Guncangan Politik Indonesia: Antara Krisis Otoritas dan Ancaman Disintegrasi Nasional
Konflik Internal PMII Bondowoso yang Tak Berkesudahan: PC PMII Bondowoso, Apa Kabar?
Redupnya Api Idealisme Pemuda: Antara Ambisi Pribadi dan Panggilan Nurani
Makna Keterlemparan: Refleksi Eksistensialisme di Pojok Surau
Refleksi Hari Santri Nasional 2025: Menguatkan Spiritualitas, Moralitas, dan Peradaban Pesantren
Ribuan Santri Bondowoso Kecam Trans7: Bela Kiai, Jaga Marwah Pesantren dari Layar yang Menyesatkan

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 10:14 WIB

Dukungan Penuh Kemenag! Essay Competition Kopri PMII Jadi Pemantik Literasi Pelajar Putri Bondowoso

Sabtu, 6 Desember 2025 - 04:26 WIB

PMII Rayon Rabiah Al-Adawiyah Gelar Aksi Sosial Peduli Lansia: Wujud Nyata Kepedulian Mahasiswa untuk Masyarakat Lanjut Usia

Kamis, 27 November 2025 - 08:13 WIB

Perpecahan NU dan Guncangan Politik Indonesia: Antara Krisis Otoritas dan Ancaman Disintegrasi Nasional

Selasa, 11 November 2025 - 09:25 WIB

Konflik Internal PMII Bondowoso yang Tak Berkesudahan: PC PMII Bondowoso, Apa Kabar?

Selasa, 11 November 2025 - 09:06 WIB

Redupnya Api Idealisme Pemuda: Antara Ambisi Pribadi dan Panggilan Nurani

Berita Terbaru