Perempuan dan Organisasi: Antara Representasi dan Kontribusi Nyata

- Wartawan

Rabu, 23 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Wafiqi Amalia (Biro Pemberdayaan Perempuan Rayon Raden Umar said) 

ISSUE, Opini, Perempuan bukan sekadar pelengkap dalam dunia organisasi, melainkan aktor penting yang mampu memberi warna, arah, bahkan transformasi dalam dinamika kepemimpinan dan kerja kolektif. Di tengah arus modernisasi dan semangat kesetaraan gender, peran perempuan dalam organisasi tak bisa lagi dipinggirkan atau dianggap sekadar simbolis.

Secara historis, perempuan telah terlibat dalam berbagai perjuangan sosial dan politik, meskipun seringkali tertutup oleh dominasi narasi laki-laki. Namun, kini perempuan semakin berani tampil sebagai pemimpin, inisiator gerakan, dan pengambil keputusan. Dalam organisasi kemahasiswaan, misalnya, banyak perempuan yang menjabat posisi strategis—dari ketua bidang, sekretaris jenderal, hingga ketua umum. Kehadiran mereka bukan karena kuota, tapi karena kapasitas dan integritas.

Satu hal yang membedakan perempuan dalam kepemimpinan adalah pendekatan yang lebih humanis dan komunikatif. Mereka cenderung mengedepankan musyawarah, empati, serta sensitivitas terhadap masalah sosial dan kemanusiaan. Inilah kekuatan yang sering kali menjadi penyeimbang dalam dinamika organisasi yang penuh tekanan dan konflik.

Namun demikian, tantangan yang dihadapi perempuan dalam organisasi tidak sedikit. Mulai dari stereotip gender, minimnya kepercayaan dari rekan satu tim, hingga beban ganda antara tanggung jawab organisasi dan tuntutan sosial. Oleh sebab itu, penting bagi setiap organisasi untuk menciptakan ekosistem yang inklusif yang bukan hanya memberi ruang bagi perempuan, tetapi juga menjamin perlindungan, penghargaan, dan penguatan peran mereka.

Lebih dari sekadar “perempuan yang mampu”, yang dibutuhkan adalah perubahan pola pikir kolektif: bahwa keterlibatan perempuan bukanlah pengecualian, melainkan keharusan. Organisasi yang sehat adalah organisasi yang membuka partisipasi seluas-luasnya, tanpa membatasi atas dasar jenis kelamin.

Sumber Berita : PMII UNIVERSITAS IBRAHIMY

Berita Terkait

Dukungan Penuh Kemenag! Essay Competition Kopri PMII Jadi Pemantik Literasi Pelajar Putri Bondowoso
PMII Rayon Rabiah Al-Adawiyah Gelar Aksi Sosial Peduli Lansia: Wujud Nyata Kepedulian Mahasiswa untuk Masyarakat Lanjut Usia
Perpecahan NU dan Guncangan Politik Indonesia: Antara Krisis Otoritas dan Ancaman Disintegrasi Nasional
Konflik Internal PMII Bondowoso yang Tak Berkesudahan: PC PMII Bondowoso, Apa Kabar?
Redupnya Api Idealisme Pemuda: Antara Ambisi Pribadi dan Panggilan Nurani
Makna Keterlemparan: Refleksi Eksistensialisme di Pojok Surau
Refleksi Hari Santri Nasional 2025: Menguatkan Spiritualitas, Moralitas, dan Peradaban Pesantren
Ribuan Santri Bondowoso Kecam Trans7: Bela Kiai, Jaga Marwah Pesantren dari Layar yang Menyesatkan

Berita Terkait

Selasa, 9 Desember 2025 - 10:14 WIB

Dukungan Penuh Kemenag! Essay Competition Kopri PMII Jadi Pemantik Literasi Pelajar Putri Bondowoso

Sabtu, 6 Desember 2025 - 04:26 WIB

PMII Rayon Rabiah Al-Adawiyah Gelar Aksi Sosial Peduli Lansia: Wujud Nyata Kepedulian Mahasiswa untuk Masyarakat Lanjut Usia

Kamis, 27 November 2025 - 08:13 WIB

Perpecahan NU dan Guncangan Politik Indonesia: Antara Krisis Otoritas dan Ancaman Disintegrasi Nasional

Selasa, 11 November 2025 - 09:25 WIB

Konflik Internal PMII Bondowoso yang Tak Berkesudahan: PC PMII Bondowoso, Apa Kabar?

Selasa, 11 November 2025 - 09:06 WIB

Redupnya Api Idealisme Pemuda: Antara Ambisi Pribadi dan Panggilan Nurani

Berita Terbaru