Pancasila untuk Gen Z : Masih relevan nggak sih?

- Wartawan

Minggu, 22 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

ISSUE, Karya Tulis. Pancasila merupakan pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan negara. Pancasila ibarat kompas penunjuk arah. Tanpa pancasila negara akan kehilangan arah layaknya sebuah kapal yang tersesat di tengah lautan.

Kalau kata Ir Soekarno dalam pidatonya 1 juni 1945, “Pancasila adalah isi jiwa bangsa indonesia yang keluar dari lubuk hati bangsa indonesia sendiri.

Pancasila dibuat bukan sebagai syarat administratif bagi sebuah negara yang baru berdiri. Pancasila itu tumbuh dari setiap jiwa-jiwa pejuang yang haus akan kemerdekaan.

Namun, apakah Pancasila masih hidup di jiwa generasi muda saat ini? Apakah Pancasila hanya terpampang di dinding kelas dan baru dilirik saat kita bingung mikir, “Mau makan apa sekarang?”

Bagaimana cara menjaga keutuhan Pancasila? Apakah dengan membacanya beramai-ramai saat masuk Ruang kuliah? Tentu saja tidak! Secara tidak langsung kita telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap hal-hal kecil di kehidupan kita.

Menurut riset BPN dalam artikel Kompas, “Generasi Z adalah generasi digital native yang kritis terhadap isu sosial dan aktif dalam media sosial untuk menyuarakan nilai-nilai keadilan toleransi dan perubahan. “

Ketika membaca riset ini, sekilas akan muncul di benak kita, “Wah apa iya?” Setelah dipikirkan kembali, ternyata memang benar. Kita punya pemikiran kritis dan terbuka dalam setiap hal. Pancasila sendiri selalu punya tempat di hati kita dan secara tidak sadar telah melakukannya setiap hari.

Saat kita nggak merayu teman yang sedang puasa untuk mokel atau ikut kajian online sambil rebahan, itu sudah termasuk pengamalan nilai sila pertama.

Kala kita berhasil menahan jari untuk tidak mengetik komentar buruk di sosial media, itu adalah bentuk pengamalan sila yang kedua.

Bikin grup nonton bola bareng tapi isinya fans MU, Madrid, Arsenal tanpa saling roasting, bahkan ikut tepuk tangan saat tim jagoan temen menang, itu termasuk sila ketiga.

Saat voting tempat makan, kita ingin ayam geprek tapi mayoritas memilih nasi padang, lalu kita mengikutinya dengan senang hati, itu termasuk sila keempat.

Nggak langsung nendang player yang sinyalnya jelek di ranked, karena semua orang berhak main meski Wi-Fi-nya seret, hal kecil seperti itu adalah pengamalan sila kelima.

Pada akhirnya nilai-nilai Pancasila bukan hanya dikumandangkan saat upacara, namun ia hadir dalam bentuk yang paling sederhana dan menjadi bagian dari keseharian kita.

Menurut Yudi Latif dalam bukunya, Negara Paripurna, “Pancasila harus direlevansikan dengan konteks kekinian. Ia bukan teks mati, melainkan etika hidup bersama.” Maka dari itu penting untuk selalu menjaga nya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi :

  1. Sukarno. (1945, Juni 1). Naskah lengkap pidato Sukarno 1 Juni 1945: Lahirnya Pancasila. PDI Perjuangan Jatim.https://pdiperjuangan-jatim.com/naskah-lengkap-pidato-sukarno-1-juni-1945-lahirnya-pancasila/
  2. Nainggolan, R. P. (2019). Internalisasi nilai-nilai Pancasila pada generasi milenial. Communitarian: Jurnal Komunikasi dan Masyarakat, 11(1), 42–50.
  3. https://www.ejurnal.ubk.ac.id/index.php/communitarian/article/download/535/339Antaranews. (2016, Oktober 18). Yudi Latif: Pancasila harus jadi lifestyle. Antara News.
  4. https://www.antaranews.com/berita/588061/yudi-latif-pancasila-harus-jadi-lifestyle4. Samosir, H. A. (2023). Pancasila. PT Inovasi Pratama Internasional.
  5. Lumban Tobing, J. M. (2021). Pancasila satu-satunya ideologi bangsa Indonesia dan amanat pembukaan UUD 1945 satu-satunya landasan konstitusional Negara Kesatuan Republik Indonesia. Nafiri Sion Publishing

Berita Terkait

Aura Cinta Setelah Dihina KDM Kini Meliris Hits Single “Aku Tertipu”
Seribu Hari Tragedi Kanjuruhan: Suara Sunyi Aremania Bondowoso Raya untuk Keadilan yang Belum Tiba
Arinna Premium Hijab Hadirkan Koleksi Terbaru: Perpaduan Syari dan Gaya Modern
Kemenperin : Fokus Industrialisasi, Aditya Muhamad Bintang Ajak Generasi Muda Siap Terjun Ke Sektor Industri
Khofifah: Natal Sebagai Momentum Menebar Cinta Kasih dan Menguatkan Kemanusiaan
Sampaikan Persoalan Tenaga Kerja, Anggota DPD RI Ning Lia Istifhama Kunjungi Disnakertrans Jatim
Hadiri Puncak Peringatan Hari Ibu, Khofifah terima penghargaan dari Kementerian PPPA
DPD RI Jatim, Lia Istifhama, Silaturahmi dan Serap Aspirasi di Ponpes Al-Hakimy Pasuruan

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 08:22 WIB

Aura Cinta Setelah Dihina KDM Kini Meliris Hits Single “Aku Tertipu”

Rabu, 25 Juni 2025 - 20:11 WIB

Seribu Hari Tragedi Kanjuruhan: Suara Sunyi Aremania Bondowoso Raya untuk Keadilan yang Belum Tiba

Minggu, 22 Juni 2025 - 14:15 WIB

Pancasila untuk Gen Z : Masih relevan nggak sih?

Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:34 WIB

Arinna Premium Hijab Hadirkan Koleksi Terbaru: Perpaduan Syari dan Gaya Modern

Rabu, 25 Desember 2024 - 18:16 WIB

Kemenperin : Fokus Industrialisasi, Aditya Muhamad Bintang Ajak Generasi Muda Siap Terjun Ke Sektor Industri

Berita Terbaru

Khazanah

Bagaimana Cara Mencintai Diri Sendiri?

Selasa, 15 Jul 2025 - 02:11 WIB