ISSUE, Bondowoso – Pengesahan warga baru Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti Cabang Bondowoso berlangsung pada Minggu (7/9/2025). Kegiatan yang menandai angkatan ke-142 ini tidak hanya menjadi seremonial penerimaan, tetapi juga momentum penting untuk meneguhkan kembali ajaran luhur perguruan.
Ketua Cabang IKSPI Bondowoso, Yusuf Risman Hadi, Amd.Kep, hadir langsung dan memberikan pesan mendalam. Baginya, setiap warga baru harus memahami bahwa IKSPI bukan sekadar wadah bela diri, melainkan ruang penggemblengan moral dan karakter.
“Perguruan ini lahir dari ajaran luhur. Ilmu yang kita pelajari bukan hanya untuk membela diri, tapi harus menjadi jalan hidup, pedoman dalam berkeluarga, bermasyarakat, dan bernegara,” ujar Yusuf dengan tegas.
Yusuf menekankan bahwa identitas IKSPI akan tetap dihormati sepanjang para anggotanya menjaga nilai budi pekerti. Ia mengingatkan agar warga baru tidak terjebak dalam perilaku yang mencoreng nama perguruan, seperti konvoi liar, provokasi, atau tindak anarkis.
“Kalau ajaran benar-benar diamalkan, tindakan-tindakan negatif itu tidak akan pernah muncul. Justru kita akan dikenal sebagai warga yang menebar damai,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusuf juga mengutip pesan Ketua Umum Pusat IKSPI Kera Sakti, KRAT. Drs. H. Bambang Sunardja, M.A., yang mengingatkan agar seluruh warga IKS dicintai masyarakat, bukan ditakuti. Menurutnya, pesan itu harus menjadi pegangan seluruh anggota.
Kegiatan pengesahan diikuti oleh jajaran lengkap, mulai dari ketua ranting tingkat kecamatan, ketua sub ranting tingkat desa, hingga ratusan anggota yang hadir. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa IKSPI Bondowoso memiliki basis organisasi yang solid.
Yusuf menilai, kebersamaan itu adalah kekuatan utama perguruan. “Kalau kita bersatu, menjaga solidaritas, maka IKSPI akan terus berkembang dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman,” katanya.
Sementara itu, pihak kepolisian, Babinsa, dan TNI-AD Bondowoso turut mengawal jalannya acara sejak awal di Mapolsek Pakem hingga ke lokasi inti di kediaman Ngasiran, Wakil Ketua Cabang. Aparat menegaskan pentingnya menjaga kondusivitas agar kegiatan berjalan tertib.
Namun, sekali lagi Yusuf menekankan bahwa kunci utama bukan pada pengamanan eksternal, melainkan kesadaran dari dalam diri setiap anggota. “Kalau kita selalu ingat ajaran, maka tidak perlu ada rasa khawatir. Karena ilmu akan menjadi benteng dari tindakan yang melenceng,” ujarnya.
Pengesahan angkatan ke-142 ini ditutup dengan doa bersama, disertai harapan agar warga baru mampu mengamalkan ilmu secara benar. Yusuf menegaskan, keberadaan IKSPI Bondowoso harus senantiasa menjadi kekuatan moral, bukan sumber ketakutan di masyarakat.
“Jangan pernah lupakan ajaran. Sebab itulah yang membuat kita dihormati. Jadilah warga IKS yang bermanfaat, bukan yang menimbulkan keresahan,” pungkas Yusuf.