ISSUE, Bondowoso – PMII Rayon Rabiah Al-Adawiyah sukses menyelenggarakan Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) pada 17–18 September 2025 di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bondowoso.
Kegiatan ini menjadi forum tertinggi di tingkat rayon yang dihadiri oleh puluhan kader dan anggota aktif. RTAR berlangsung khidmat sekaligus penuh semangat, mencerminkan keseriusan kader dalam mengevaluasi perjalanan organisasi dan menyusun arah gerakan ke depan.
Mengusung tema “Rekonstruksi Kaderisasi PMII yang Berkelanjutan untuk Mewujudkan Rayon Mandiri dan Berdaya Saing”, forum ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat basis perkaderan. Tema tersebut dipandang relevan dengan tantangan zaman sekaligus kebutuhan internal organisasi yang terus berkembang.
Ketua Panitia RTAR, Choiril Anam, menyampaikan bahwa forum tahunan ini bukan sekadar forum laporan pertanggungjawaban, melainkan ajang lahirnya gagasan-gagasan segar. Ia menekankan pentingnya membangun sistem kaderisasi yang lebih berkelanjutan dan adaptif terhadap dinamika.
“Dengan mengangkat tema ini, besar harapan kami agar RTAR kali ini tidak hanya menjadi forum laporan dan evaluasi, tetapi juga titik tolak lahirnya gagasan-gagasan baru yang konstruktif,” ujar Choiril Anam dengan penuh ketegasan.
Ia juga menambahkan, kemandirian rayon tidak bisa dilepaskan dari kualitas kaderisasi yang terstruktur. Menurutnya, kader yang berdaya saing adalah modal utama untuk menjadikan PMII relevan, tidak hanya di lingkungan kampus tetapi juga di masyarakat luas.
Kehadiran peserta RTAR kali ini menunjukkan antusiasme tinggi. Hal itu terlihat dari dinamika diskusi yang hidup, pertukaran gagasan yang intens, hingga kritik membangun yang disampaikan dengan semangat kebersamaan.
Tidak hanya evaluasi, forum ini juga merumuskan strategi penguatan internal organisasi. Beberapa di antaranya mencakup pembaruan pola kaderisasi, peningkatan kapasitas kader melalui pelatihan, serta penguatan kultur intelektual di lingkungan rayon.
Selain itu, RTAR menjadi ajang konsolidasi dan regenerasi kepemimpinan. Ketua Rayon Demisioner, Sahabat Bagus, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga kesinambungan organisasi. Ia berpesan agar kepemimpinan selanjutnya mampu meneruskan tradisi intelektual sekaligus melakukan inovasi nyata.
Forum kemudian menetapkan M. Andrean Nur Rahman sebagai Ketua Rayon terpilih periode 2025–2026. Terpilihnya Andre disambut hangat oleh seluruh peserta sebagai representasi estafet kepemimpinan yang baru dan diharapkan membawa angin segar bagi gerakan rayon.
Sejumlah rekomendasi juga dihasilkan sebagai tindak lanjut. Rekomendasi ini diarahkan pada penguatan peran rayon dalam menjawab isu-isu sosial, keislaman, dan kebangsaan yang berkembang di tengah masyarakat.
Dengan demikian, RTAR tahun ini tidak hanya mempertegas posisi Rayon Rabiah Al-Adawiyah sebagai ruang perkaderan, tetapi juga sebagai wadah pembentukan kader-kader unggul yang siap bersaing dalam berbagai lini.
Para peserta berharap hasil RTAR kali ini benar-benar menjadi pijakan baru bagi rayon dalam membangun kemandirian organisasi yang berdaya saing tinggi. Harapan itu sejalan dengan semangat tema yang diusung: rekonstruksi kaderisasi yang berkelanjutan.