ISSUE, Bondowoso — Bertempat di Aula Pondok Pesantren Sunan Kalijogo Grujugan, Senin (22/9/2025), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Averroes Fakultas Tarbiyah resmi menggelar Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) ke-IX. Agenda tersebut menandai berakhirnya masa khidmat kepengurusan 2024/2025 yang dipimpin Rifky Gimnastiar.
Acara berlangsung khidmat dengan rangkaian laporan pertanggungjawaban dari setiap bidang, mulai dari bidang kaderisasi, advokasi, hingga sosial keagamaan. Masing-masing ketua bidang menyampaikan capaian dan evaluasinya, sementara laporan KOPRI Rayon Averroes dibacakan oleh Dewi Neing Sari sebagai perwakilan karena ketua berhalangan untuk hadir.
Dalam sambutannya, Rifky Gimnastiar, menekankan bahwa berproses di Rayon Averroes adalah perjalanan penuh makna. Ia menyebut, organisasi ini bukan sekadar wadah berhimpun, melainkan juga ruang menempa diri yang menanamkan nilai, kedisiplinan, serta loyalitas terhadap perjuangan PMII.
“Regenerasi yang lebih militan adalah harapan kami sebagai generasi hari ini. Generasi selanjutnya harus lebih mampu melanjutkan estafet keberlangsungan PMII Rayon Averroes,” ujar Rifky di hadapan seluruh peserta RTAR.
Rifky juga menegaskan visi besar kepemimpinannya, yaitu “Reorientasi Al-Hayah Al-Harakah”. Baginya, orientasi gerakan PMII tidak boleh berjalan statis, melainkan harus terus ditata ulang agar senantiasa relevan dengan kebutuhan zaman, adaptif terhadap realitas sosial, sekaligus tetap berpijak pada nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Selama satu periode kepengurusan, Rayon Averroes mencatat berbagai capaian progresif. Di bidang kebudayaan, organisasi ini berhasil menggelar Pagelaran Kesenian Hari Ibu di Graha NU Bondowoso pada Desember 2024. Selain itu, penampilan musikalisasi puisi turut mewarnai beberapa momentum penting, seperti pelantikan PC PMII Bondowoso, Haul Gus Dur ke-15, hingga peringatan 40 hari wafatnya Kiai Munsif Nahrowi.
Tak hanya itu, kepedulian sosial juga menjadi bagian penting dari perjalanan Rayon Averroes. Program qurban Idul Adha dilaksanakan dengan menggandeng organisasi luar kampus, sementara bakti sosial berupa penyaluran donasi ratusan pakaian layak pakai diberikan kepada masyarakat korban banjir bandang di Wonoboyo.
Di ranah intelektual, diskusi-diskusi dialektis dengan tema keilmuan, sosial, hingga keislaman terus digiatkan. Forum ini rutin digelar baik mingguan maupun bulanan, menjadi ruang penting bagi kader untuk mempertajam gagasan sekaligus memperkuat tradisi intelektual.
Capaian lainnya adalah keberhasilan mendorong kader terbaik Rayon Averroes meraih posisi strategis di organisasi intra kampus. Beberapa di antaranya Ahmad Rifandi sebagai Presiden Mahasiswan, Muhammad Halimi sebagai Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa, serta Hilmiatus Sholeha dan Siti Hamidatun Nuro sebagai Ketua dan Wakil Ketua HIMA PAI.
Salah satu peserta RTAR, M. Alfandy Dzulqornain, memberikan pandangan positif terhadap kepengurusan periode ini. Menurutnya, meski ada sejumlah catatan kritis, nilai-nilai positif lebih mendominasi sehingga anggota merasa terdidik dan terayomi. “Kepengurusan kali ini berhasil menunjukkan arah gerakan yang progresif,” ungkapnya.
Rifky dalam sambutannya juga menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan selama masa khidmat. Ia menegaskan, tanpa sinergi seluruh pengurus, kepemimpinan tidak akan memiliki daya. Karena itu, keberhasilan yang dicapai adalah buah kerja kolektif.
Sidang RTAR ke-IX akhirnya menetapkan laporan pertanggungjawaban kepengurusan diterima secara penuh oleh anggota tanpa ada penolakan. Keputusan ini menjadi catatan positif sekaligus apresiasi terhadap kinerja pengurus selama satu periode.
Puncak acara ditandai dengan simbolisasi pendemisioneran oleh pimpinan sidang, M. Ali Faqih, perwakilan dari Pengurus Cabang PMII Bondowoso. Dengan berakhirnya masa khidmat 2024/2025, PMII Rayon Averroes kini menatap kepengurusan baru dengan harapan mampu mempertahankan capaian sekaligus melahirkan terobosan inovatif di masa mendatang.