Kopri Jatim Tegas: Bebaskan Saiful Amin, Stop Kriminalisasi Aktivis

- Wartawan

Sabtu, 20 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ISSUE, Surabaya – Kopri PMII Jawa Timur mengecam keras penangkapan Saiful Amin, aktivis asal Kediri, yang ditahan usai menyuarakan aspirasi rakyat. Organisasi perempuan PMII itu menilai tindakan kepolisian sarat pelanggaran hukum dan memperlihatkan wajah represif aparat.

Dalam keterangan resminya, Kopri PMII Jatim menyebut penolakan atas penangguhan penahanan Saiful Amin adalah bentuk ketidakberanian aparat menjalankan kewenangan hukum. Mereka menilai keputusan tersebut bertentangan dengan KUHAP Pasal 31 dan mencederai prinsip due process of law.

“Alasan ‘tidak berani mengambil keputusan’ adalah tamparan keras bagi institusi kepolisian. Aparat seharusnya menegakkan hukum, bukan malah menyalahi prosedur dengan alasan konyol yang meruntuhkan kepercayaan publik,” tegas Ketua Kopri PMII Jawa Timur, Kholisatul Hasanah, Sabtu (20/9).

Lebih jauh, Kholisatul menyoroti proses penangkapan yang dianggap melanggar hak asasi manusia. Penjemputan paksa, penggundulan paksa selama penahanan, hingga gagalnya polisi menjaga jalannya aksi damai dari provokasi penyusup, disebut sebagai bukti lemahnya profesionalisme aparat.

“Ini bukan sekadar soal Saiful Amin, tapi soal masa depan demokrasi kita. Aktivitas menyuarakan kepentingan publik bukanlah kejahatan. Demonstrasi damai itu dijamin konstitusi, bukan untuk dikriminalisasi,” ujarnya.

Kopri PMII Jatim juga menegaskan bahwa pihaknya telah menyampaikan delapan tuntutan yang ditujukan kepada Polres, Polda, hingga Kapolri. Intinya, mereka menuntut pembebasan Saiful Amin, penghentian segala bentuk kriminalisasi aktivis, serta evaluasi kinerja kepolisian yang dinilai tidak profesional.

Kholisatul Hasanah menutup pernyataan dengan nada keras.

“Bebaskan Saiful Amin, hentikan kriminalisasi aktivis, dan pulihkan marwah demokrasi Indonesia. Jika aparat kehilangan keberanian moral, maka rakyatlah yang akan berdiri untuk mengingatkan bahwa kebenaran tidak bisa dibungkam,” pungkasnya.

Berita Terkait

Dr. Suheri Dukung Gerakan Mahasiswa: PMII Rayon Averroes Kukuhkan Kepengurusan Baru di Tengah Semangat Open House PAI II
Tak Hanya Tanggap Bencana, BPBD Bondowoso Buktikan Kepedulian pada Pendidikan Lewat Eco Camp 2025
DPR RI Soroti Tantangan Program Sekolah Rakyat di Madura, Perlu Sinergi dan Inovasi Kurikulum
Eco Camp HIMA Ekonomi Syariah 2025: Integritas, Inovasi, dan Ukhuwah Jadi Pilar Solidaritas Mahasiswa Baru
Meriah dan Penuh Makna, Ancak Fest IAI At-Taqwa Bondowoso Jadi Ajang Kreativitas dan Mahabbah Nabi
Warga Resah Adanya Penimbunan Pasir di Pamekasan
Pengusaha Rokok Indonesia Deklarasikan PPRI di Pamekasan
Bani Insan Peduli Gelar Fun Pasar Rakyat bersama 300 anak yatim

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:28 WIB

Dr. Suheri Dukung Gerakan Mahasiswa: PMII Rayon Averroes Kukuhkan Kepengurusan Baru di Tengah Semangat Open House PAI II

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:12 WIB

Tak Hanya Tanggap Bencana, BPBD Bondowoso Buktikan Kepedulian pada Pendidikan Lewat Eco Camp 2025

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 06:01 WIB

DPR RI Soroti Tantangan Program Sekolah Rakyat di Madura, Perlu Sinergi dan Inovasi Kurikulum

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 00:57 WIB

Meriah dan Penuh Makna, Ancak Fest IAI At-Taqwa Bondowoso Jadi Ajang Kreativitas dan Mahabbah Nabi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 05:37 WIB

Warga Resah Adanya Penimbunan Pasir di Pamekasan

Berita Terbaru