ISSUE, Situbondo — Ketua IKA PMII Universitas Ibrahimy, Arif Rahman, memberikan tanggapan tegas terkait pemberitaan media agitasi.id berjudul “Politik Licik di Balik Proyek Bandara Militer Situbondo (1): Mengapa Minim Penolakan Publik?” melalui tautan:
Politik Licik di Balik Proyek Bandara Militer Situbondo (1): Mengapa Minim Penolakan Publik?
Arif menegaskan bahwa IKA PMII Universitas Ibrahimy pada prinsipnya mendukung pembangunan Bandara Kiai As’ad (KASA) selama prosesnya dilakukan secara transparan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Pembangunan bandara adalah langkah strategis yang dapat membuka akses ekonomi baru, meningkatkan mobilitas masyarakat, dan memberi peluang bagi generasi muda Situbondo,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa adanya perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar dalam dinamika masyarakat. “Dalam iklim demokrasi, perbedaan pandangan bukan sesuatu yang harus dipertentangkan, tetapi dihargai,” tegas Arif.
Arif menolak anggapan bahwa dukungan terhadap proyek strategis berarti menutup ruang kritik. “Justru pemerintah harus membuka ruang partisipasi publik, dialog, dan kritik membangun agar masyarakat dapat ikut mengawasi jalannya pembangunan,” katanya.
Ia menekankan pentingnya keterbukaan data teknis dan dokumen lingkungan seperti Amdal. “Publik berhak mengetahui perencanaan, potensi dampak, dan arah pembangunan agar proyek ini tidak hanya cepat, tetapi juga tepat dan berkelanjutan,” jelasnya.
Arif juga mengajak seluruh pihak menjaga diskursus mengenai Bandara Kiai As’ad tetap sehat dan objektif. “Jangan sampai perdebatan ini terjebak dalam narasi yang memecah masyarakat. IKA PMII Universitas Ibrahimy akan terus mengawal isu ini secara konstruktif,” tutupnya.
Sumber Berita : IKA PMII UNIVERSITAS IBRAHIMY















