ISSUE, Bondowoso — Himpunan Mahasiswa Program Studi (HIMA PRODI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Institut Agama Islam At-Taqwa Bondowoso sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan Festival Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara tersebut berlangsung di Yayasan Nurul Alim, Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Selasa–Rabu, 9–10 September 2025.
Festival yang digelar selama dua hari ini menghadirkan berbagai kegiatan keagamaan dan edukatif. Pada hari pertama, panitia mengadakan beragam lomba islami bagi anak-anak. Agenda tersebut menjadi wadah pembinaan generasi muda agar mencintai nilai-nilai Islam sejak dini.
Hari kedua dilanjutkan dengan Khotmil Qur’an yang diikuti secara khidmat oleh santri, masyarakat, serta jajaran mahasiswa. Aktivitas ini menjadi simbol kecintaan umat kepada Al-Qur’an sekaligus bentuk syukur atas kelahiran Rasulullah SAW.
Puncak acara berlangsung pada Rabu malam. Rangkaian kegiatan dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan dipandu oleh master of ceremony. Setelah itu, laporan ketua panitia disampaikan oleh Ana Bela Asyifa selaku ketua panitia. Dalam laporannya, ia menegaskan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya sekadar tradisi seremonial, melainkan momentum membangun karakter islami.
“Melalui kegiatan ini kami ingin menanamkan keteladanan Nabi Muhammad SAW kepada generasi muda. Nabi adalah teladan utama dalam akhlak, kepemimpinan, dan kasih sayang. Nilai inilah yang harus terus dihidupkan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum HIMA PAI IAI At-Taqwa Bondowoso Hilmiatus Sholeha, menyampaikan apresiasi yang sangat besar kepada masyarakat Desa Wonosari yang telah mendukung kegiatan tersebut. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam menghidupkan syiar Islam.
“Kami sangat berterima kasih atas penerimaan hangat dari masyarakat. Semoga sinergi ini mampu memperkuat ukhuwah sekaligus menumbuhkan generasi muslim yang berakhlak mulia,” katanya.
Ketua Yayasan Nurul Alim Kiai Ahmad Baijuri, dalam sambutannya beliau menekankan arti penting dari peringatan Maulid Nabi di tengah tantangan zaman. Menurutnya, umat Islam harus menjadikan Rasulullah sebagai figur utama pembentuk karakter bangsa.
Puncak malam Maulid semakin semarak dengan tausiyah dari KH. Sayuthi. Dalam ceramahnya, beliau menegaskan besarnya kecintaan Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya. “Rasulullah tidak ridho jika ada dari umatnya yang masuk neraka. Beliau senantiasa mendoakan agar kita selamat dan bersama beliau di surga,” ungkapnya penuh haru.
Pesan KH. Sayuthi mengingatkan jamaah bahwa mencintai Nabi bukan hanya melalui perayaan, melainkan dengan meneladani akhlaknya. Mulai dari kejujuran, amanah, kerja keras, hingga kepedulian sosial yang harus tercermin dalam perilaku sehari-hari.
Acara semakin khidmat ketika hadirin bersama-sama melantunkan sholawat Mahallul Qiyam yang diiringi Hadrah Ibnu Rusyd. Gelombang suara sholawat menggema, menciptakan suasana religius penuh haru. Puncak acara ditutup dengan doa bersama yang kembali dipimpin oleh KH. Sayuthi.
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan ini, HIMA PAI IAI At-Taqwa Bondowoso berharap Festival Maulid Nabi dapat menjadi motor penggerak syiar Islam di daerah. Mereka menegaskan komitmen untuk terus menghadirkan kegiatan kreatif, edukatif, dan inspiratif yang berorientasi pada pembentukan karakter generasi muslim.
Penulis : Choiril Anam
Sumber Berita : HIMA PRODI PAI IAI At-Taqwa Bondowoso