Keluar dari Zona Nyamanmu

- Wartawan

Kamis, 2 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Abd Wahid (PR Gajah Mada Komisariat PMII STKIP PGRI Situbondo) 

ISSUE, Opini. Setiap orang memiliki mimpi. Ada yang ingin sukses dalam karier, ada yang mengejar pendidikan tinggi, ada yang mendambakan kehidupan mapan, dan ada pula yang bercita-cita memberi manfaat bagi banyak orang. Semua itu wajar, bahkan penting, karena menjadi tanda bahwa kita memiliki arah dalam hidup. Namun, pertanyaan kuncinya adalah: apakah kita sungguh berusaha mewujudkan mimpi itu, atau hanya menyimpannya sebagai bayangan indah di kepala?

Banyak anak muda punya semangat besar, tetapi sering terjebak dalam zona nyaman. Zona nyaman adalah keadaan ketika seseorang merasa aman, tenang, dan tidak perlu mengambil risiko. Rutinitas terasa stabil tanpa tantangan berarti. Sekilas menenangkan, tetapi bisa menjadi jebakan halus. Zona nyaman membuat kita berhenti bertumbuh karena terlalu betah dengan keadaan yang ada.

Padahal, keberhasilan tidak lahir dari kenyamanan semata. Perubahan sejati menuntut keberanian dan pengorbanan. Untuk berkembang, kita harus rela menghadapi rasa takut, menerima kegagalan, dan belajar dari kesulitan. Tanpa itu, mimpi hanya akan menjadi fantasi yang tidak pernah terwujud.

Bayangkan seorang pemuda yang ingin sukses dalam karier, tetapi enggan mengambil tanggung jawab lebih besar karena takut gagal. Ia merasa aman dengan pekerjaannya sekarang, padahal potensinya bisa berkembang jauh lebih tinggi. Atau seseorang yang ingin sehat, tetapi enggan mengubah gaya hidup karena terlalu nyaman dengan kebiasaan lama. Dalam kedua contoh ini, rasa aman semu justru menjadi penghalang untuk maju.

Sebaliknya, mereka yang berani keluar dari zona nyaman akan menemukan banyak pelajaran berharga. Saat menghadapi kesulitan, mereka belajar tangguh. Saat gagal, mereka belajar sabar. Dan saat berhasil, mereka merasakan kepuasan sejati yang tak bisa digantikan oleh kenyamanan semata. Proses ini memang tidak mudah, tetapi justru di situlah letak keindahannya.

Albert Einstein pernah berkata, “A ship is always safe at shore, but that is not what it’s built for.” Kapal memang aman di pelabuhan, tetapi tujuannya adalah berlayar, menghadapi gelombang, dan menjelajah samudera. Begitu pula hidup kita: tetap berada di zona nyaman memang terasa aman, tetapi sejatinya kita diciptakan untuk berkembang, menjelajah pengalaman baru, dan menguji potensi diri.

Keluar dari zona nyaman bukan berarti mengambil risiko buta atau meninggalkan semua yang kita punya. Itu berarti menantang diri sedikit demi sedikit, mencoba hal baru, dan melampaui batas lama. Berbicara di depan umum meski gugup, belajar keterampilan baru meski sulit, atau menerima kesempatan meski belum sepenuhnya siap—semua itu adalah langkah kecil yang dapat membuka pintu besar di masa depan.

Zona nyaman memang menenangkan, tetapi jika kita terus berada di dalamnya, kita tidak akan pernah tahu sejauh apa kemampuan kita sebenarnya. Hidup yang bermakna adalah hidup yang bergerak, berani mencoba, dan terus bertumbuh.

Karena itu, jangan hanya berdiam diri dalam keinginan. Setiap mimpi harus disertai tindakan nyata. Keberanian melangkah keluar dari zona nyaman adalah syarat agar mimpi tidak berhenti sebagai angan.

Hari ini, tanyakan pada dirimu sendiri: apakah aku ingin tetap nyaman, atau aku siap berkembang? Ingatlah pesan Einstein tadi—kapal memang aman di pelabuhan, tetapi bukan itu tujuan dibuatnya. Begitu pula dirimu: kau tidak diciptakan untuk berdiam, melainkan untuk berlayar, menjelajah, dan meraih potensi terbaikmu.

Berita Terkait

Dr. Suheri Dukung Gerakan Mahasiswa: PMII Rayon Averroes Kukuhkan Kepengurusan Baru di Tengah Semangat Open House PAI II
Tak Hanya Tanggap Bencana, BPBD Bondowoso Buktikan Kepedulian pada Pendidikan Lewat Eco Camp 2025
Eco Camp HIMA Ekonomi Syariah 2025: Integritas, Inovasi, dan Ukhuwah Jadi Pilar Solidaritas Mahasiswa Baru
Meriah dan Penuh Makna, Ancak Fest IAI At-Taqwa Bondowoso Jadi Ajang Kreativitas dan Mahabbah Nabi
Beradab dan Berperadaban: Refleksi Harlah IKSASS ke-37
Idealisme Bukan Utopia: Refleksi Gerakan PMII di Era Kekinian
Maulid Nabi di Bondowoso: HIMA PGMI & Ponpes Al-Falah Satukan Generasi Muda dalam Spirit Akhlak Rasulullah
IKSASS dan Warisan Perjuangan: Dari Pesantren untuk Peradaban

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:28 WIB

Dr. Suheri Dukung Gerakan Mahasiswa: PMII Rayon Averroes Kukuhkan Kepengurusan Baru di Tengah Semangat Open House PAI II

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:12 WIB

Tak Hanya Tanggap Bencana, BPBD Bondowoso Buktikan Kepedulian pada Pendidikan Lewat Eco Camp 2025

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 00:57 WIB

Meriah dan Penuh Makna, Ancak Fest IAI At-Taqwa Bondowoso Jadi Ajang Kreativitas dan Mahabbah Nabi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 05:21 WIB

Keluar dari Zona Nyamanmu

Selasa, 30 September 2025 - 06:20 WIB

Beradab dan Berperadaban: Refleksi Harlah IKSASS ke-37

Berita Terbaru