Maulid Hijau di Bondowoso: Volunteer Asal Kolombia Ikut Meriahkan, Warga Desa Sulek Gaungkan Cinta Nabi dan Peduli Alam

- Wartawan

Minggu, 21 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ISSUE, BONDOWOSO – Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah (HIMA ES) IAI At-Taqwa Bondowoso, peringati Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Sulek, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, Minggu (21/9/2025). Acara yang diberi tajuk Maulid Hijau ini berlangsung meriah sekaligus sarat makna.

Yang menarik, peringatan tersebut turut dihadiri seorang Volunteer asal Kolombia yang tengah berkunjung ke wilayah Bondowoso. Kehadirannya menjadi sorotan tersendiri, menambah warna sekaligus menegaskan bahwa nilai cinta Nabi Muhammad dan kepedulian terhadap alam bersifat universal.

Dengan mengusung tema “Ngaji Hijau: Ngaromat Alam, Nyu’un Syafaat”, Maulid Hijau tak hanya meneguhkan kecintaan umat kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mengajak masyarakat untuk semakin peduli pada kelestarian lingkungan.

Rangkaian acara diawali pembacaan tawassul yang dipimpin salah seorang tokoh masyarakat setempat. Lantunan doa yang khidmat membuat suasana penuh kekhusyukan. Doa dipanjatkan bersama untuk keselamatan umat, keberkahan hidup, serta kelestarian bumi.

Ketua panitia, Fian, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh warga Desa Sulek yang telah mendukung penuh jalannya acara. Ia menilai penerimaan tulus masyarakat menjadi fondasi utama suksesnya kegiatan ini.

“Terima kasih sebesar-besarnya kepada masyarakat Desa Sulek yang telah menerima kami dengan ikhlas dan mengajarkan banyak hal tentang kehidupan,” ujar Fian.

Senada, pengelola wisata Lajer Pote, Gus Taufik, menekankan pentingnya menjadikan Maulid Hijau sebagai momentum membangun kesadaran ekologis. Menurutnya, masyarakat tidak boleh berhenti pada pemanfaatan alam semata, melainkan juga harus aktif menjaga keberlanjutannya.

“Dengan nama Maulid Hijau ini, kami berharap masyarakat tidak hanya pandai menggunakan apa yang ada di alam, tetapi juga mampu merawat dan melestarikannya dengan baik,” kata Gus Taufik.

Acara inti diisi tausiyah oleh KH. M. Zainul Hadi, M.H.I., Imam Masjid Al Akbar Surabaya. Dalam ceramahnya, ia menekankan bahwa cinta kepada Nabi Muhammad tidak cukup hanya dengan kata-kata, tetapi harus diwujudkan dalam perbuatan nyata.

“Mencintai Nabi tidak cukup dengan ucapan. Cinta itu harus diwujudkan dengan mencintai amal perbuatan beliau. Inilah jalan sejati untuk memperoleh syafaat,” tegas KH. Zainul Hadi.

Dari banyaknya jamaah yang hadir tampak antusias mendengarkan tausiyah. Mereka khidmat menyimak pesan demi pesan, sembari sesekali mengamini doa yang dipanjatkan.

Acara kemudian ditutup dengan doa penutup yang kembali dipimpin KH. Zainul Hadi. Tradisi rebutan ancak menjadi penutup rangkaian kegiatan, sebagai simbol rasa syukur masyarakat Desa Sulek.

Perayaan Maulid Hijau di Desa Sulek tahun ini menjadi bukti bahwa peringatan maulid tidak hanya sebatas ritual keagamaan. Lebih dari itu, ia menjadi ruang edukasi sosial yang menyatukan nilai religius, budaya, dan kepedulian lingkungan, serta meneguhkan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Kehadiran Volunteer asal Kolombia dalam perayaan Maulid Hijau ini juga menjadi sorotan tersendiri. Kehadirannya menambah warna sekaligus menunjukkan bahwa nilai cinta Nabi Muhammad dan kepedulian terhadap alam bersifat universal, mampu menembus batas agama dan kebangsaan.

Dengan menggabungkan nilai religius, budaya, dan lingkungan, Maulid Hijau di Desa Sulek menjadi bukti bahwa perayaan maulid tidak hanya tentang seremonial keagamaan, melainkan juga ruang edukasi sosial yang menekankan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Berita Terkait

Dr. Suheri Dukung Gerakan Mahasiswa: PMII Rayon Averroes Kukuhkan Kepengurusan Baru di Tengah Semangat Open House PAI II
Tak Hanya Tanggap Bencana, BPBD Bondowoso Buktikan Kepedulian pada Pendidikan Lewat Eco Camp 2025
DPR RI Soroti Tantangan Program Sekolah Rakyat di Madura, Perlu Sinergi dan Inovasi Kurikulum
Eco Camp HIMA Ekonomi Syariah 2025: Integritas, Inovasi, dan Ukhuwah Jadi Pilar Solidaritas Mahasiswa Baru
Meriah dan Penuh Makna, Ancak Fest IAI At-Taqwa Bondowoso Jadi Ajang Kreativitas dan Mahabbah Nabi
Warga Resah Adanya Penimbunan Pasir di Pamekasan
Keluar dari Zona Nyamanmu
Pengusaha Rokok Indonesia Deklarasikan PPRI di Pamekasan

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 03:28 WIB

Dr. Suheri Dukung Gerakan Mahasiswa: PMII Rayon Averroes Kukuhkan Kepengurusan Baru di Tengah Semangat Open House PAI II

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:12 WIB

Tak Hanya Tanggap Bencana, BPBD Bondowoso Buktikan Kepedulian pada Pendidikan Lewat Eco Camp 2025

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 06:01 WIB

DPR RI Soroti Tantangan Program Sekolah Rakyat di Madura, Perlu Sinergi dan Inovasi Kurikulum

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 00:57 WIB

Meriah dan Penuh Makna, Ancak Fest IAI At-Taqwa Bondowoso Jadi Ajang Kreativitas dan Mahabbah Nabi

Kamis, 2 Oktober 2025 - 05:37 WIB

Warga Resah Adanya Penimbunan Pasir di Pamekasan

Berita Terbaru