Sumenep – RSUD dr. H.Moh. Anwar Sumenep kembali menjadi sorotan tajam, kali ini terkait kondisi dan kualitas pelayanan bagi pasien rehabilitasi psikologis. Keluhan serius datang dari keluarga pasien yang mengalokasikan penempatan ruang yang tidak kondusif serta dugaan ketidakadilan perawat, yang dinilai menghambat proses pemulihan pasien.
Robet, salah satu keluarga pasien, mengungkapkan kekecewaannya atas lokasi ruang rehabilitasi yang berdekatan langsung dengan ruang kelas BPJS yang seringkali diisi pasien anak-anak. “Hampir setiap malam pasien terganggu karena suara tangisan anak-anak. Padahal, orang yang direhabilitasi itu membutuhkan suasana yang tenang untuk menstabilkan kondisi psikologisnya,” ujar Robet. Ketenangan adalah fondasi utama dalam pemulihan mental, dan kondisi saat ini secara jelas mencederai upaya tersebut.
Tak hanya tata ruang, buruknya pelayanan perawat juga menjadi sorotan. Robet menyebut kejadian penghentiannya pemberian obat krusial sebagai puncaknya. “Obatnya sempat tidak diberikan karena kelalaian perawat. Padahal itu obat yang krusial untuk menenangkan pasien. Kami benar-benar kecewa,” tambahnya, betapa pentingnya pemberian obat secara rutin untuk menjaga stabilitas mental pasien.
Kondisi ini berlangsung di bawah kepemimpinan Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUD dr. H.Moh. Anwar, dr. Elya. Meskipun bersifat sementara, dr. Elya diharapkan segera mengambil langkah nyata untuk mengawasi dan memperbaiki sistem pelayanan secara menyeluruh guna mencegah terulangnya kejadian serupa yang berpotensi merusak citra rumah sakit.
Berbagai pihak mendesak adanya evaluasi komprehensif terhadap sistem penempatan ruang pasien, serta peningkatan kualitas pelayanan, khususnya untuk pasien dengan kategori sensitif seperti rehabilitasi psikologis. “Sebaiknya manajemen rumah sakit mengutamakan kepentingan kemanusiaan. Jangan hanya fokus pada teknis, tapi abaikan kenyamanan dan kesehatan mental pasien,” tegas seorang pengamat layanan publik di Sumenep.
Hingga rilis ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak RSUD dr. H.Moh. Anwar terkait keluhan ini. Keluarga pasien dan masyarakat luas menantikan respons serta langkah konkret dari manajemen rumah sakit demi terwujudnya pelayanan kesehatan yang lebih baik, manusiawi, dan benar-benar mendukung pemulihan pasien.
Penulis : M. Junaidi
Editor : Muhri